Perbedaan Kerudung, Jilbab, Hijab dan Khimar
Tidak semua perempuan muslim sudah menutup
auratnya. Masih banyak kita lihat perempuan muslim di luar sana yang masih
membuka auratnya. Bahkan walaupun sudah ada yang menutup aurat namun, masih
ada aja yang bingung dengan perbedaan dari kerudung, jilbab, hijab dan
khimar. Untuk itu penting kiranya perempuan muslim mengetahui perbedaan dari ke
empat alat penutup aurat tersebut.
Pada umumnya, orang menganggap bahwa
kerudung, jilbab, dan hijab, adalah sama. Nyatanya, kerudung, jilbab, dan
hijab, memiliki arti yang berbeda. Pada zaman dahulu, orang yang menutup
kepalanya dengan selembar kain dikatakan memakai kerudung atau jilbab. Namun,
pada saat ini, kerudung atau jilbab lebih dikenal dengan sebutan hijab. Apakah
jilbab, kerudung, dan hijab ini sesungguhnya sama? Ataukah berbeda?
Inilah Perbedaan Kerudung, Jilbab, Hijab dan Khimar
Kerudung
berasal dari bahasa Arab
“khimar” yang memiliki arti tudung atau kain yang menutupi kepala, leher,
hingga dada. Jadi, kerudung adalah kain penutup kepala, dada, dan leher untuk
perempuan. Kain yang digunakan pun bukanlah kain yang hanya menutup tetapi pas
di badan. Melainkan benar-benar kain longgar yang menutupi sehingga tidak
terlihat lekukannya. Jika dihubungkan dengan khimar kerudung hampir sama dengan
khimar. Namun, kerudung sebenarnya tidak begitu dianjurkan dalam Islam. Sebab,
desain kerudung hanya sebagai penutup kepala, tidak sepanjang khimar yang mampu
menutupi dada wanita sekaligus. Kerudung hanya menutup bagian kepala hingga
leher saja. Sehingga, bagian lekuk tubuh pada leher dan dada masih terlihat.
Jilbab
merupakan jenis pakaian
muslim yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Tujuan
digunakannya jilbab adalah untuk menutup aurat. Salah satu contoh jilbab adalah
mukena. Mukena termasuk ke dalam contoh jilbab karena hanya menampakkan wajah
dan telapak tangan. Perempuan di Timur Tengah juga banyak yang menggunakan
jilbab sebagai pakaian sehari-hari. Mereka biasanya menggunakan gamis longgar
dan kerudung. Bahkan ada juga yang menambahkan penggunakan cadar sebagai salah
satu solusi agar terhindar dari kejahatan. Gamis atau pakaian yang digunakan
adalah yang longgar dan tidak melilit tubuh. Kenapa harus yang longgar? Agar
tidak memperlihatkan lekukan tubuh.

Hijab
berasal dari kata “hijaban”
yang memiliki arti penghalang, pembatas atau tabir. Pada beberapa Negara, kata
“hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung atau penutup kepala yang digunakan
oleh perempuan muslim. Namun, dalam Al Qur’an QS. Al Ahzab: 53, Arti hijab
adalah penutup secara umum, misalnya tirai, papan pembatas, atau kelambu. Jika
dikaitkan dengan menutup aurat, istilah hijab memiliki makna yang lebih tepat
merujuk kepada tata cara berpakaian yang pantas atau menutup aurat sesuai
dengan syariat Islam. Beberapa ada juga yang mengatakan bahwa hijab tidak
selalu berarti jilbab. Tetapi jilbab, sudah pasti termasuk hijab.
Khimar atau khumur
yang
artinya kerudung atau tudung dalam Al-Quran disebut sebagai khumur. Khimar
sendiri sudah tertulis di dalam Ayat Al-Quran (QS: An-Nur ayat 31) Hendaklah
mereka menutupkan khumur (kerudungnya) ke dadanya. Khimar
memiliki fungsi menutupi kepala leher dan menjulur hingga menutupi dada wanita
dari belakang maupun ke depan (termasuk menutupi tulang selangka). Khimar
memang di desain berupa pakaian atas atau penutup kepala. Desain pakaian ini
tidak diikatkan ke leher seperti kerudung. Sebab, jika kerudung akan membentuk
lekuk dada dari wanita. Jadi khimar di desain menjulur ke bawah dari kepala ke
seluruh dada.

Nah, bagaimana
sahabat muslimah sudah mengetahui kan perbedaan dari kerudung, jilbab, dan
hijab. Semoga setelah membaca tentang Inilah Perbedaan Kerudung, Jilbab, Hijab dan Khimar, kita dapat membedakannya dan mengenakan penutup
aurat sesuai dengan anjuran Al Qur'an. Semoga bermanfaat !