Jaga Kesehatan dengan Puasa
Puasa
dalam ilmu kedokteran dan kesehatan berarti mengistirahatkan saluran
pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja terus menerus.
Direktur RS Sari Asih Serang, dr. Yahmin Setiawan mengatakan para ahli
kedokteran dan kesehatan sejak dahulu berusaha mengungkapkan manfaat dari
menjalankan puasa untuk kesehatan manusia, bahkan menjadikan puasa sebagai
bagian dari terapi atau pengobatan penyakit.
Agar
mendapatkan manfaat kesehatan dari
menjalankan puasa, dianjurkan paling
sedikit kita menjalankan ibadah puasa 30-40 hari dalam
setahun. Menurut ilmu kedokteran dari beberapa penelitian, ternyata ditemukan
beberapa manfaat menjalankan puasa untuk kesehatan, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Ketika seseorang menjalankan
ibadah puasa selama 12-14 jam,
sesungguhnya tubuh kita dapat melakukan proses detoksifikasi (pembuangan
zat-zat / racun yang tidak diperlukan tubuh) secara optimal. Proses
detoksifikasi ini berlangsung secara optimal karena organ tubuh tidak dibebani
untuk mengolah makanan yang kita makan. Zat-zat yang sudah tidak diperlukan
lagi dalam seperti gula, kholesterol, trigleserida dan garam dapat dibuang
dengan optimal sehingga tidak menimbulkan penyakit kencing manis dan darah
tinggi.
2. Selain proses detoksifikasi yang optimal, ketika menjalankan ibadah puasa,
sel-sel dalam organ tubuh kita dapat melakukan proses regenerasi (pembaharuan
sel) dengan baik. Pada akhirnya membuat organ tubuh kita menjadi baru
dan lebih optimal bekerjanya. Hal ini menyebabkan kita menjadi awet
muda.
3. Orang yang menjalankan ibadah puasa, dituntut dan dibiasakan untuk lebih
sabar atau tidak mudah marah. Dengan lebih sabar,
sesungguhnya kadar zat kathekolamin dalam tubuh kita akan rendah. Apabila
kadar zat kathekolamin dalam
tubuh kita tinggi, akan berakibat terjadinya peningkatan tekanan darah karena
denyut jantung akan meningkat, pembuluh darah akan menyempit dan
alirannya akan terhambat. Dengan tekanan darah yang semakin tinggi akan menyebabkan
kemungkinan terjadinya stroke.
Dengan lebih
sabar dan terus berdzikir kepada Allah SWT, sesungguhnya akan merangsang sistem
imun atau kekebalan tubuh kita menjadi lebih kuat. Sehingga kita menjadi tidak
mudah menjadi sakit.
4. Dengan berpuasa dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dimana fungsi
dari sel-sel getah bening akan membaik 10 kali lipat. Sel-sel yang
bertanggungjawab dalam sistem kekebalan tubuh spesifik kita bertambah
banyak dan sel-sel kekebalan tubuh lainnya
juga bertambah banyak. Hal-hal
tersebut akan meningkatkan reaksi ketahanan
tubuh terhadap berbagai penyakit.
5. Bagi penderita sakit
maag (dyspepsia fungsional),
dengan berpuasa sesungguhnya akan menyembuhkan penyakitnya. Secara
statistik, penderita sakit maag tipe fungsional
(sebenarnya terjadi karena
faktor stress, suka cemilan,
makan tidak teratur dan merokok) jumlahnya lebih banyak
dibandingkan penderita sakit maag tipe
organik (terjadi karena memang ada luka dalam lambung atau saluran
pencernaannya). Dengan menjalankan ibadah puasa, penderita sakit maag dapat
sembuh dan terbebas dari keluhan yang dirasakannya.
*sumber: republika.co.id